Pengertian
Lompat Jauh
Lompat jauh adalah salah satu cabang
olah raga atletik dimana seorang pelompat atau jumper harus memiliki
beberapa keterampilan khusus untuk mengolah kecepatan, kekuatan, dan kecermatan
untuk berlari dari titik start, melakukan tolakan atau lompatan sekuat mungkin
dari titik lompat, melayang diudara dan melakukan pendaratan sejauh-jauhnya dalam
bak pasir tanpa melakukan kesalahan.
Olahraga ini
merupakan jenis olahraga yang mudah secara teori namun sulit jika dipraktikkan,
karena dalam hal ini kecermatan dan perhitungan seorang jumper menjadi hal yang
sangat penting selain kekuatan yang harus ia miliki.
Seorang
jumper harus bisa memperhitungkan langkah ketika berlari, memperhitungkan
kecepatan dan memperhitungkan kapan ia harus melakukan lompatan tanpa harus
melewati batas titik lompatan.
Tak hanya
itu, ia juga harus bisa mendarat dengan kedua kakinya tanpa harus menjatuhkan
badannya kebelakang karena jika itu terjadi maka jarak lompatan akan dihitung
berdasarkan bagian tubuh yang menyentuh pasir dalam bak pasir.
Gaya Lompat Jauh
1. Lompat Jauh Gaya Jongkok
Gaya jongkok
dalam lompat jauh merupakan gaya yang paling tua diantara gaya yang lain. Gaya
ini paling mudah dilakukan dan menjadi gaya dasar yang harus dikuasai oleh
jumper.
Biasanya,
para pemula selalu menggunakan gaya ini untuk latihan.
Lompatan
dalam gaya jongkok mengkondisikan kedua kaki pelompat dalam keadaan tertekuk di
depan dengan badan condong ke arah depan dan kedua lengan terlentang di
belakang.
Jumper yang
melompat dengan gaya ini akan jatuh dengan menggunakan tumpuan kedua kaki pada
posisi berjongkok terlebih dahulu sebelum kemudian ia berdiri atau memilih
untuk lanjut tersungkur ke arah depan.
2. Lompat Jauh Gaya Melayang
via
pinterest.com
Berbeda
dengan gaya jongkok, gaya melayang memungkinkan jumper untuk menekuk kedua
kakinya ke arah belakang, mencondongkan tubuhnya ke depan, dan menahan kedua
tangannya lurus ke belakang selama ia melayang di udara setelah pada waktu
melakukan lompatan.
Tujuan dari
gaya ini adalah agar jumper bisa melayang selama mungkin di udara sebelum
melakukan pendaratan.
Tentunya
ketika jumper melayang dalam waktu yang lebih lama, ia bisa menyesuaikan dan
lebih menyadari tubuhnya untuk melakukan pendaratan sempurna dengan jarak
terjauh yang bisa ia tempuh.
Pendaratan
pada gaya melayang ini sama dengan gaya jongkok, yakni mendarat dengan tumpuan
kedua kaki dengan posisi jongkok pada saat jatuh untuk kemudian berdiri atau
melepaskan tubuhnya untuk jatuh tersungkur ke depan.
3. Lompat Jauh Gaya Berjalan Di Udara
via
pinterest.com
Gaya
berjalan diudara jika berhasil dilakukan dengan baik maka jumper akan
mendapatkan lompatan dengan jarak yang jauh karena ayunan kaki ketika tubuh
sedang melayang diudara akan sangat berpengaruh untuk menambah jarak lompatan.
Teknik ini
dilakukan ketika seorang jumper telah melakukan tolakan, selanjutnya ia akan
mengayunkan kakinya seperti orang berjalan diudara.
Salah satu
syarat keberhasilan teknik ini adalah seorang jumper harus mampu menghasilkan
lompatan yang tinggi sehingga memungkinkan kakinya untuk melakukan ayunan dan
menambah jarak lompatan.
Jika
lompatan yang dihasilkan tidak terlalu tinggi dan pelompat memaksakan diri
melakukan ayunan kaki maka hasilnya akan berbanding terbalik, yakni tubuh akan
cepat jatuh ke tanah dengan jarak yang pendek.
Tentunya,
teknik ini merupakan teknik tersulit dan hanya bisa dilakukan oleh seorang
jumper terlatih.
Teknik Dasar Lompat Jauh
Teknik dasar
dari lompat jauh ada tiga, yakni melakukan awalan dengan cara berlari,
melakukan tolakan atau lompatan, dan melakukan pendaratan.
Start yang
harus digunakan pelompat adalah start berdiri yang tidak seketat start dalam
atletik lari karena pada awalan lari seorang jumper biasanya menggunakan
kecepatan rendah dan akan menambah kecepatannya secara konstan menuju kecepatan
maksimal ketika pelari mulai mendekati papan titik lompat.
Hal yang
paling sulit dilakukan adalah ketika seorang jumper sudah mendekati papan titik
lompat karena ia harus berlari dengan kecepatan tinggi agar bisa menghasilkan
lompatan yang jauh dan pada waktu bersamaan ia tak boleh melewati batas titik
lompat sedikitpun, yakni tepi papan bagian ujung depan.
Pelompat
harus melompat tepat pada papan titik lompat atau sebelum papan tersebut.
Pendaratan
harus dengan menggunakan kaki terlebih dahulu sebelum seluruh tubuhnya ikut
jatuh ke pasir.
Hal ini juga
merupakan teknik yang sulit mengingat tak jarang seorang pemula biasanya jutru
setelah mendarat dengan kakinya selanjutnya ia menjatuhkan pantat dan tubuhnya
ke belakang sementara jarak lompatan dihitung berdasarkan pasir bagian paling
belakang yang tersentuh anggota tubuh apapun.
Uraian lebih
mendetail mengenai teknik lompat jauh akan dibahas pada bagian berikut ini.
Teknik Lompat Jauh
Berikut ini
merupakan 4 teknik dalam olahraga lompat jauh:
1. Awalan
Lintasan
menuju titik tolakan dengan menggunakan standar internasional adalah 40 meter
dan lintasan ini merupakan jalur awalan yang harus dilalui oleh jumper sebelum
ia melakukan tolakan.
Sebagaimana
telah sedikit disinggung pada bagian sebelumnya, pelari bisa menggunakan start
berdiri untuk melakukan awalan lari.
Kecepatan
awal lari ini umumnya lambat dan perlahan menjadi cepat seiring ketika jumper
mendekati titik tolak untuk melompat.
Awalan ini
merupakan penentuan untuk memperkirakan jarak dimana ia harus tahu kapan akan
berlari dengan kecepatan penuh dan kapan ia harus melompat.
2. Tolakan / Lompatan
Tolakan atau
lompatan biasanya menggunakan salah satu kaki yang paling kuat.
Hal ini
merupakan hal sulit karena jika salah perhitungan, pelompat justru melakukan
tolakan dengan kaki yang lemah karena dalam kecepatan tinggi sulit untuk
memperhitungkan kaki mana yang sampai duluan di papan tolakan.
Untuk
mengantisipasi hal ini, seorang jumper harus membiasakan untuk menggunakan kaki
manapun untuk melompat.
Oleh karena
itu, kedua kaki jumper harus sama-sama kuat sehingga ia tak akan ragu lagi
untuk berlari dengan kecepatan tinggi dan melakukan lompatan.
3. Posisi Tubuh Saat Di Udara
Posisi tubuh
di udara ada tiga jenis dan dalam hal ini termasuk gaya dalam lompat jauh
seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yakni posisi jongkok,
posisi melayang, dan posisi berjalan di udara.
Yang menjadi
catatan penting ketika posisi tubuh berada di udara adalah jumper harus
benar-benar sadar dan tak kehilangan kendali atas tubuhnya.
Jumper
pemula biasanya akan kehilangan momen kesadaran ketika tubuh telah melompat
sehingga ia hanya melayang dan menunggu jatuh.
Padahal,
ketika tubuh berada diudara merupakan momen penting untuk menentukan titik
jatuh dan gaya apa yang harus dilakukan.
4. Pendaratan
Pendaratan
yang benar adalah mendarat dengan tumpuan kedua kaki sehingga tubuh tak hanya
minim resiko akan cidera, namun juga memiliki keseimbangan yang baik saat telah
mendarat sehingga tidak jatuh kebelakang.
Lapangan Lompat Jauh
via
olympic.org
Lapangan
lompat jauh terdiri dari tiga bagian, yakni:
1. Lintasan Untuk Awalan
Lintasan
untuk lari ini memiliki ukuran standard panjang 40 meter sebelum papan tolakan.
Lebar lintasan
hanya berkisar kurang lebih 1,22-1,25 meter dan tepi-tepinya diberi tanda
berupa cat warna putih agar pelari tak melampaui jalur lintasan lari.
2. Papan Tolakan
Papan
tolakan ini terbuat dari kayu atau bahan lainnya yang di tanam sebelum bak
pasir.
Jarak antara
batas depan papan dengan tepi bak adalah 1 meter. Ukuran papan ini adalah 1,22
meter untuk panjangnya, 20 cm untuk lebarnya, dan 10 cm untuk ketebalannya.
Papan ini diberi warna putih agar mudah terlihat.
3. Bak Pasir
Bak pasir
ini merupakan sebuah kolam persegi panjang dengan ukuran panjang kali lebar 9 x
2,75 meter.
Bak ini
terisi pasir hingga penuh dan dipasang beberapa peralatan tertentu untuk
meratakan kembali pasir setelah dipergunakan oleh seorang jumper untuk mendarat
sehingga setiap jumper selalu akan mendarat di pasir dengan permukaan yang rata
agar mudah dan akurat ketika diukur jarak lompatannya.
Peraturan Lompat Jauh
Seorang
jumper dinyatakan gagal dalam pertandingan jika ia melanggar salah satu atau
lebih 3 peraturan lompat jauh berikut ini:
- Pada saat tolakan, kakinya melebihi batas titik tolak sehingga lompatan dinyatakan tidak sah. Peraturan dalam lompat jauh tak memperbolehkan sedikitpun ujung kaki melebihi batas titik tolak ketika melakukan lompatan.
- Pada saat melayang diudara, seorang jumper menggunakan gaya salto. Gaya ini sangat mungkin dilakukan dan akan menambah jarak lompatan secara signifikan. Namun hal ini dinyatakan sebagai diskualifikasi.
- Jumper menyentuh bagian tepi bak atau bagian luar bak saat melakukan pendaratan. Dengan kata lain, jumper tidak mendarat di arena yang disediakan.
Sistem Penilaian Lompat Jauh
Dalam lompat
jauh, jarak terdekat diukur dari ujung papan balok tolakan hingga titik jatuh.
Jarak ini tentu
tidak diukur berdasarkan titik awal lompat karena banyak juga atlet yang
melompat bahkan sebelum menginjak papan.
Hanya saja
jika atlet melompat dengan tumpuan kaki yang melebihi papan balok tolakan, maka
ia akan didiskualifikasi.
Sejarah Lompat Jauh
Konon
menurut rekam sejarah, olah raga lompat jauh telah diadakan pada olimpiade
Yunani kuno di tahun 776 SM.
Dalam
perlombaan tersebut, seorang jumper dari Sparta berhasil mencetak rekor terjauh
dengan jarak 7,05 meter.
Olah raga
lompat jauh pada waktu itu, sejalan dengan olah raga lari dan jenis atletik
lainnya, merupakan olah raga yang mula-mula merupakan teknik latihan perang.
Selain lari
yang menjadi menu utama latihan, lompat jauh merupakan latihan wajib bagi para
prajurit karena bagaimanapun juga ketika mereka berangkat berperang, mereka
menghadapi medan yang terjal dan penuh rintangan.
Lompat jauh
dipergunakan sebagai salah satu cara untuk menyeberangi sungai atau jurang.
Lompat jauh
ini termasuk sebagai salah satu cabang olah raga atletik. Kata atletik itu
sendiri berasal dari bahasa Yunani, athlos, yang berarti perlombaan. Kata atlet
yang berasal dari kata atletik ini bisa diartikan sebagai seseorang yang ikut
berlomba.
Ketika para
prajurit ini tidak dalam masa peperangan, maka mereka harus tetap latihan.
Untuk
membunuh kebosanan, maka dibuatlah perlombaan olah raga dimana para prajurit
harus berkompetisi mengadu raga mereka dalam pertandingan. Para prajurit inilah
yang mula-mula menjadi atlet untuk pertama kalinya.
Dalam
perkembangannya, karena hal tersebut sangat digemari masyarakat, banyak orang
yang bukan berasal dari prajurit kemudian melatih tubuhnya pada satu cabang
olah raga tertentu untuk menjadi atlet dan mengikuti athlos.
Dalam
perkembangannya, lompat jauh masih menjadi salah satu cabang atletik yang
diperlombakan hingga olimpiade modern. Namun tentu ada banyak perubahan bentuk
dari lompat jauh kuno dengan modern.
Pada tahun
1896 dalam olimpiade modern pertama, bentuk lapangan lompat jauh beserta tata
cara untuk pertandingan lompat jauh kurang lebih masih bisa disamakan dengan
lompat jauh saat ini.
Pada tahun
1914 bahkan telah ada rekomendasi dari Harry Eaton Steward untuk membuat desain
dan konsep lapangan khusus serta peraturan penilaian untuk perempuan sehingga
pada akhirnya kaum hawa juga bisa terlibat dalam pertandingan ini.
Namun
demikian, tentu saja saat ini lapangan lompat jauh telah dilengkapi dengan
berbagai fasilitas canggih seperti timer, kamera, pengukur kecepatan angin,
pengukur kecepatan dan jarak lompatan digital, dan lain sebagainya untuk
mempermudah penilaian dalam lompat jauh untuk meminimalisir kesalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar