YANDRI NAULI, S.Pd ( Mens sana in corpore sano artinya adalah "Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat" )

Rabu, 04 Desember 2019

materi PAS Lompat Jauh



Pengertian Lompat Jauh
Lompat jauh adalah salah satu cabang olah raga atletik dimana seorang pelompat atau jumper harus memiliki beberapa keterampilan khusus untuk mengolah kecepatan, kekuatan, dan kecermatan untuk berlari dari titik start, melakukan tolakan atau lompatan sekuat mungkin dari titik lompat, melayang diudara dan melakukan pendaratan sejauh-jauhnya dalam bak pasir tanpa melakukan kesalahan.
Olahraga ini merupakan jenis olahraga yang mudah secara teori namun sulit jika dipraktikkan, karena dalam hal ini kecermatan dan perhitungan seorang jumper menjadi hal yang sangat penting selain kekuatan yang harus ia miliki.
Seorang jumper harus bisa memperhitungkan langkah ketika berlari, memperhitungkan kecepatan dan memperhitungkan kapan ia harus melakukan lompatan tanpa harus melewati batas titik lompatan.
Tak hanya itu, ia juga harus bisa mendarat dengan kedua kakinya tanpa harus menjatuhkan badannya kebelakang karena jika itu terjadi maka jarak lompatan akan dihitung berdasarkan bagian tubuh yang menyentuh pasir dalam bak pasir.
Gaya Lompat Jauh

1. Lompat Jauh Gaya Jongkok
Gaya jongkok dalam lompat jauh merupakan gaya yang paling tua diantara gaya yang lain. Gaya ini paling mudah dilakukan dan menjadi gaya dasar yang harus dikuasai oleh jumper.
Biasanya, para pemula selalu menggunakan gaya ini untuk latihan.
Lompatan dalam gaya jongkok mengkondisikan kedua kaki pelompat dalam keadaan tertekuk di depan dengan badan condong ke arah depan dan kedua lengan terlentang di belakang.
Jumper yang melompat dengan gaya ini akan jatuh dengan menggunakan tumpuan kedua kaki pada posisi berjongkok terlebih dahulu sebelum kemudian ia berdiri atau memilih untuk lanjut tersungkur ke arah depan.
2. Lompat Jauh Gaya Melayang
via pinterest.com
Berbeda dengan gaya jongkok, gaya melayang memungkinkan jumper untuk menekuk kedua kakinya ke arah belakang, mencondongkan tubuhnya ke depan, dan menahan kedua tangannya lurus ke belakang selama ia melayang di udara setelah pada waktu melakukan lompatan.
Tujuan dari gaya ini adalah agar jumper bisa melayang selama mungkin di udara sebelum melakukan pendaratan.
Tentunya ketika jumper melayang dalam waktu yang lebih lama, ia bisa menyesuaikan dan lebih menyadari tubuhnya untuk melakukan pendaratan sempurna dengan jarak terjauh yang bisa ia tempuh.
Pendaratan pada gaya melayang ini sama dengan gaya jongkok, yakni mendarat dengan tumpuan kedua kaki dengan posisi jongkok pada saat jatuh untuk kemudian berdiri atau melepaskan tubuhnya untuk jatuh tersungkur ke depan.
3. Lompat Jauh Gaya Berjalan Di Udara
via pinterest.com
Gaya berjalan diudara jika berhasil dilakukan dengan baik maka jumper akan mendapatkan lompatan dengan jarak yang jauh karena ayunan kaki ketika tubuh sedang melayang diudara akan sangat berpengaruh untuk menambah jarak lompatan.
Teknik ini dilakukan ketika seorang jumper telah melakukan tolakan, selanjutnya ia akan mengayunkan kakinya seperti orang berjalan diudara.
Salah satu syarat keberhasilan teknik ini adalah seorang jumper harus mampu menghasilkan lompatan yang tinggi sehingga memungkinkan kakinya untuk melakukan ayunan dan menambah jarak lompatan.
Jika lompatan yang dihasilkan tidak terlalu tinggi dan pelompat memaksakan diri melakukan ayunan kaki maka hasilnya akan berbanding terbalik, yakni tubuh akan cepat jatuh ke tanah dengan jarak yang pendek.
Tentunya, teknik ini merupakan teknik tersulit dan hanya bisa dilakukan oleh seorang jumper terlatih.

Teknik Dasar Lompat Jauh

Teknik dasar dari lompat jauh ada tiga, yakni melakukan awalan dengan cara berlari, melakukan tolakan atau lompatan, dan melakukan pendaratan.
Start yang harus digunakan pelompat adalah start berdiri yang tidak seketat start dalam atletik lari karena pada awalan lari seorang jumper biasanya menggunakan kecepatan rendah dan akan menambah kecepatannya secara konstan menuju kecepatan maksimal ketika pelari mulai mendekati papan titik lompat.
Hal yang paling sulit dilakukan adalah ketika seorang jumper sudah mendekati papan titik lompat karena ia harus berlari dengan kecepatan tinggi agar bisa menghasilkan lompatan yang jauh dan pada waktu bersamaan ia tak boleh melewati batas titik lompat sedikitpun, yakni tepi papan bagian ujung depan.
Pelompat harus melompat tepat pada papan titik lompat atau sebelum papan tersebut.
Pendaratan harus dengan menggunakan kaki terlebih dahulu sebelum seluruh tubuhnya ikut jatuh ke pasir.
Hal ini juga merupakan teknik yang sulit mengingat tak jarang seorang pemula biasanya jutru setelah mendarat dengan kakinya selanjutnya ia menjatuhkan pantat dan tubuhnya ke belakang sementara jarak lompatan dihitung berdasarkan pasir bagian paling belakang yang tersentuh anggota tubuh apapun.
Uraian lebih mendetail mengenai teknik lompat jauh akan dibahas pada bagian berikut ini.

Teknik Lompat Jauh
Berikut ini merupakan 4 teknik dalam olahraga lompat jauh:
1. Awalan
Lintasan menuju titik tolakan dengan menggunakan standar internasional adalah 40 meter dan lintasan ini merupakan jalur awalan yang harus dilalui oleh jumper sebelum ia melakukan tolakan.
Sebagaimana telah sedikit disinggung pada bagian sebelumnya, pelari bisa menggunakan start berdiri untuk melakukan awalan lari.
Kecepatan awal lari ini umumnya lambat dan perlahan menjadi cepat seiring ketika jumper mendekati titik tolak untuk melompat.
Awalan ini merupakan penentuan untuk memperkirakan jarak dimana ia harus tahu kapan akan berlari dengan kecepatan penuh dan kapan ia harus melompat.
2. Tolakan / Lompatan
Tolakan atau lompatan biasanya menggunakan salah satu kaki yang paling kuat.
Hal ini merupakan hal sulit karena jika salah perhitungan, pelompat justru melakukan tolakan dengan kaki yang lemah karena dalam kecepatan tinggi sulit untuk memperhitungkan kaki mana yang sampai duluan di papan tolakan.
Untuk mengantisipasi hal ini, seorang jumper harus membiasakan untuk menggunakan kaki manapun untuk melompat.
Oleh karena itu, kedua kaki jumper harus sama-sama kuat sehingga ia tak akan ragu lagi untuk berlari dengan kecepatan tinggi dan melakukan lompatan.
3. Posisi Tubuh Saat Di Udara
Posisi tubuh di udara ada tiga jenis dan dalam hal ini termasuk gaya dalam lompat jauh seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yakni posisi jongkok, posisi melayang, dan posisi berjalan di udara.
Yang menjadi catatan penting ketika posisi tubuh berada di udara adalah jumper harus benar-benar sadar dan tak kehilangan kendali atas tubuhnya.
Jumper pemula biasanya akan kehilangan momen kesadaran ketika tubuh telah melompat sehingga ia hanya melayang dan menunggu jatuh.
Padahal, ketika tubuh berada diudara merupakan momen penting untuk menentukan titik jatuh dan gaya apa yang harus dilakukan.
4. Pendaratan
Pendaratan yang benar adalah mendarat dengan tumpuan kedua kaki sehingga tubuh tak hanya minim resiko akan cidera, namun juga memiliki keseimbangan yang baik saat telah mendarat sehingga tidak jatuh kebelakang.
Lapangan Lompat Jauh
via olympic.org
Lapangan lompat jauh terdiri dari tiga bagian, yakni:
1. Lintasan Untuk Awalan
Lintasan untuk lari ini memiliki ukuran standard panjang 40 meter sebelum papan tolakan.
Lebar lintasan hanya berkisar kurang lebih 1,22-1,25 meter dan tepi-tepinya diberi tanda berupa cat warna putih agar pelari tak melampaui jalur lintasan lari.
2. Papan Tolakan
Papan tolakan ini terbuat dari kayu atau bahan lainnya yang di tanam sebelum bak pasir.
Jarak antara batas depan papan dengan tepi bak adalah 1 meter. Ukuran papan ini adalah 1,22 meter untuk panjangnya, 20 cm untuk lebarnya, dan 10 cm untuk ketebalannya. Papan ini diberi warna putih agar mudah terlihat.
3. Bak Pasir
Bak pasir ini merupakan sebuah kolam persegi panjang dengan ukuran panjang kali lebar 9 x 2,75 meter.
Bak ini terisi pasir hingga penuh dan dipasang beberapa peralatan tertentu untuk meratakan kembali pasir setelah dipergunakan oleh seorang jumper untuk mendarat sehingga setiap jumper selalu akan mendarat di pasir dengan permukaan yang rata agar mudah dan akurat ketika diukur jarak lompatannya.
Peraturan Lompat Jauh

Seorang jumper dinyatakan gagal dalam pertandingan jika ia melanggar salah satu atau lebih 3 peraturan lompat jauh berikut ini:
  1. Pada saat tolakan, kakinya melebihi batas titik tolak sehingga lompatan dinyatakan tidak sah. Peraturan dalam lompat jauh tak memperbolehkan sedikitpun ujung kaki melebihi batas titik tolak ketika melakukan lompatan.
  2. Pada saat melayang diudara, seorang jumper menggunakan gaya salto. Gaya ini sangat mungkin dilakukan dan akan menambah jarak lompatan secara signifikan. Namun hal ini dinyatakan sebagai diskualifikasi.
  3. Jumper menyentuh bagian tepi bak atau bagian luar bak saat melakukan pendaratan. Dengan kata lain, jumper tidak mendarat di arena yang disediakan.
Sistem Penilaian Lompat Jauh
Dalam lompat jauh, jarak terdekat diukur dari ujung papan balok tolakan hingga titik jatuh.
Jarak ini tentu tidak diukur berdasarkan titik awal lompat karena banyak juga atlet yang melompat bahkan sebelum menginjak papan.
Hanya saja jika atlet melompat dengan tumpuan kaki yang melebihi papan balok tolakan, maka ia akan didiskualifikasi.
Sejarah Lompat Jauh

Konon menurut rekam sejarah, olah raga lompat jauh telah diadakan pada olimpiade Yunani kuno di tahun 776 SM.
Dalam perlombaan tersebut, seorang jumper dari Sparta berhasil mencetak rekor terjauh dengan jarak 7,05 meter.
Olah raga lompat jauh pada waktu itu, sejalan dengan olah raga lari dan jenis atletik lainnya, merupakan olah raga yang mula-mula merupakan teknik latihan perang.
Selain lari yang menjadi menu utama latihan, lompat jauh merupakan latihan wajib bagi para prajurit karena bagaimanapun juga ketika mereka berangkat berperang, mereka menghadapi medan yang terjal dan penuh rintangan.
Lompat jauh dipergunakan sebagai salah satu cara untuk menyeberangi sungai atau jurang.
Lompat jauh ini termasuk sebagai salah satu cabang olah raga atletik. Kata atletik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, athlos, yang berarti perlombaan. Kata atlet yang berasal dari kata atletik ini bisa diartikan sebagai seseorang yang ikut berlomba.
Ketika para prajurit ini tidak dalam masa peperangan, maka mereka harus tetap latihan.
Untuk membunuh kebosanan, maka dibuatlah perlombaan olah raga dimana para prajurit harus berkompetisi mengadu raga mereka dalam pertandingan. Para prajurit inilah yang mula-mula menjadi atlet untuk pertama kalinya.
Dalam perkembangannya, karena hal tersebut sangat digemari masyarakat, banyak orang yang bukan berasal dari prajurit kemudian melatih tubuhnya pada satu cabang olah raga tertentu untuk menjadi atlet dan mengikuti athlos.
Dalam perkembangannya, lompat jauh masih menjadi salah satu cabang atletik yang diperlombakan hingga olimpiade modern. Namun tentu ada banyak perubahan bentuk dari lompat jauh kuno dengan modern.
Pada tahun 1896 dalam olimpiade modern pertama, bentuk lapangan lompat jauh beserta tata cara untuk pertandingan lompat jauh kurang lebih masih bisa disamakan dengan lompat jauh saat ini.
Pada tahun 1914 bahkan telah ada rekomendasi dari Harry Eaton Steward untuk membuat desain dan konsep lapangan khusus serta peraturan penilaian untuk perempuan sehingga pada akhirnya kaum hawa juga bisa terlibat dalam pertandingan ini.
Namun demikian, tentu saja saat ini lapangan lompat jauh telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas canggih seperti timer, kamera, pengukur kecepatan angin, pengukur kecepatan dan jarak lompatan digital, dan lain sebagainya untuk mempermudah penilaian dalam lompat jauh untuk meminimalisir kesalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penilaian kelas 3

Hari / tanggal : Kamis, 21 november  2024 Kelas : 3B dan 3A Materi  :  Aktifitas Atletik Tujuan pembelajaran : 1)          Siswa dapat  Meny...